1. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua
jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
2.Penalaran Deduktif
Contoh
: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan
arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari
media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai
prestasi sosial dan penanda status social.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
1.Silogisme : Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme
disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang
terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpula
2.Entimen : Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula
silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah
sama-sama diketahui.
3. Penalaran Induktif
Penalaran
induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang
bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait
dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua
pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara
empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara.
Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu
penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh : Sejak
suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit.
Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan
suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan,
serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih
sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah
perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku
SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)
Macam-macam Penalaran Induktif diantaranya :
1. Generalisasi
Generalisasi
adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar
gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan
rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan
fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh generalisasi adalah
setelah di adakan peninjauan dan penelitian lebih seksama, ternyata di
kawasan bandung terdapat sekurang – kurangnya lima buah obyek wisata. Di
kawasan Garu tempat obyek wisata, di kawasan tasikmalaya dan ciamis
terdapat sekurang – kurangnya enam buah obyek wisata. Di daerah lain
seperti suka bumi, banten, danyang lainnya juga terdapat obyek wisata.
Dapat di katakan bahwa daerah jawa baratmemang kaya dengan obyek wisata.
Macam-macam generalisasi:
a. Generalisasi sempurna
Adalah
generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan
diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan
tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah
generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan
yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Sumber : http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar