Kecuali
atas organisasi pemerintah tertentu, audit atas semua laporan keuangan
bertujuan umum di Amerika Serikat dilakukan oleh kantor akuntan public (KAP). Hak
legal untuk melakukan audit diberikan kepada kantor akuntan public oleh
peraturan di setiap Negara bagian. Kantor akuntan public juga memberikan banyak
jasa lain kepada klien, sepeti jasa pajak dan konsultasi. Kategori ukuran yang
digunakan untuk menggambarkan kantor Akuntan Public (KAP), terbagi menjadi 4
Kategori yaitu ;
1. Kantor
Internasional Empat Besar (The Big Four)
2. Kantor
Nasional
3. Kantor
Regional
4. Dan
Kantor lokal besar serta kantor lokal yang kecil.
The
Big Four atau disebut juga kantor Akuntan Publik Internasional Empat Besar. Keempat kantor
akuntan public ini memiliki kantor cabang di seluruh Amerika Serikat dan
seluruh dunia. Kantor Empat Besar ini mengaudit hampir semua perusahaan besar
baik di Amerika Serikat maupun dunia serta juga banyak perusahaan yang lebih
kecil juga. Berikut ini adalah daftar kantor Akuntan Public The Big Four :
1. Deloitte
& Touche
2. Ernst
& Young
3. PricewaterhouseCoopers
4. KPMG
Sebelumnya,
kelompok kantor akuntan terbesar ini disebut sebagai “Big Eight” sebelum adanya
serangkaian merger dan liquidasi Arthur Andersen yang terlibat
skandal Enron pada tahun 2001. Berikut ini adalah daftar kap yang termasuk Big
Eight tahun 1979-1989 :
- Arthur Andersen
- Arthur Young & Co.
- Coopers & Lybrand (aslinya Lybrand, Ross Bros., & Montgomery)
- Ernst & Whinney (hingga 1979 Ernst & Ernst di AS dan Whinney Murray di Britania Raya)
- Deloitte Haskins & Sells (hingga 1978 Haskins & Sells di AS dan Deloitte & Co. di Britania Raya)
- Peat Marwick Mitchell (selanjutnya menjadi Peat Marwick, kemudian KPMG)
- Price Waterhouse
- Touche Ross
Selama
bertahun-tahun, ada delapan kantor akuntan besar yang disebut sebagai delapan
besar. Pada tahun 1990, delapan besar menjadi enam besar setelah terjadi merger
antara Deloitte, Haskinsand Sells, serta Touche Ross untuk
membentuk Deloitte & Touche, dan merger antara Ernst &
Whinney dan Arthur Young untuk membentuk ERNST & YOUNG.
Peringkat kantor-kantor terbesar itu menyusut lagi menjadi lima besar ketika Prince
Waterhouse dan Coopers & Lybrand bergabung pada tahun 1998 untuk
membentuk PRICEWATERHOUSECOOPERS. Tutupnya Andersen sekarang menyisakan
Empat Besar Kantor Akuntan Internasional.
Mengenai
Kasus Arthur Andersen.
Peringkat
Kantor Internasional terbesar kehilangan salah satu anggota setelah kantor
Arthur Andersen ditutup karena didakwa menghadapi penyelidikan pengadilan dalam
kasus Enron. Kantor terkemuka ini pernah menjadi kantor akuntan public
terbesar, yang sebagian akibat dari keberhasilan praktik konsultasinya.
Andersen Consulting memisahkan diri dari Andersen pada tahun 2000 dan sekarang
dikenal sebagai Accenture. Nama Arthur Andersen diambil dari nama seorang
professor besar di Northwestern University yang mendirikan kantor itu. Kantor
itu pernah menikmati reputasi sebagai penunjang standar etika yang
tertinggi tetapi kemudian terlibat dalam beberapa dugaan kegagalan audit selain
Enron.
Mengenai
Kasus Enron :
Kebangkrutan
Enron Corporation yang pernah menjadi perusahaan distribusi eneergi terbesar di
A.S, merupakan kejatuhan perusahaan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Walaupun
tercatat sebagai perusahaan No. 7 di fortune 500 dengan kapitalisasi sebesar $
75 milliar sebelum runtuh, kejatuhan Enron terjadi begitu cepat, keruntuhan itu
dimulai pada bulan Oktober 2001 ketika para pejabat Enron melaporkan kerugian
kuartalan yang mengejutkan sebesar $ 618 juta, yang diduga akibat persekutuan
misterius dan tersembunyi antara pihak yang terkait dengan orang dalam
perusahaan itu. Kemudian, pada awal bulan November 2001. Pejabat perusahaan
dipaksa mengakui bahwa mereka telah melakukan salah saji lab tahun 1997 sebesar
$ 600 juta, yang memerlukan penyajian kembali laporan keuangan yang telah di
audit selama empat tahun. Pada akhir tahun 2001, perusahaan bangkrut.
Enron
terbentuk pada tahun 1985 dari merger antara dua perusahaan saluran pipa gas,
dan merupakan pelopor perdagangan gas alam serta listrik dalam pasar utilitas
yang baru diregulasi. Pada tahun-tahun awalnya, Enron menghasilkan uang dari
penjualan Aktiva tetap seperti saluran pipa. Namun, pada akhirnya tahun
1990-an, 80% laba berasal dari bisnis yang lebih popular yang dikenal sebagai “grosir
operasi dan jasa energy”. Enron telah membangun pasar baru, seperti
perdaagangan securitas cuaca. Pada awal tahun 2001, spekulasi tentang transaksi
bisnis Enron mulai muncul ke permukaan. Seorang bankir investasi yang disegani
secara umum menyatakan bahwa tidak seorang pun yang dapat menjelaskan bagaimana
sebeneranya Enron mendapatkan uang.
Dengan
terkuaknya keruntuhan itu, banyak pihak bertanya-tanya bagaimana isu tersebut
bisa tidak terdeteksi setelah sekian lama. Banyak yang menunjuk pada struktur
bisnis yang luar biasa rumit di Enron dan laporan keuangan yang samar serta
membingungkan. “apa yang kita lihat disini adalah contoh dari laporan keuangan
yang sangat rumit. Mereka tidak perlu berbohong. Hal yang harus mereka lakukan
adalah mengacaukannya dengan kerumitan belaka.” Ungkap John Dingell, anggota
kongres dari Michigan. Orang lain bahkan menduga bahwa mereka yang menjalankan
perusahaan itu tidak pernah memahami konsep bisnis mereka karena terlalu rumit.
Tampaknya
kerumitan dan ketidakpastian yang mengelilingi bisnis enron serta laporan
keuangan nya juga telah membodohi para auditor. Auditor Enron tiba-tiba
menghadapi serangan hebat, tuntutan hokum ‘Class Action’, dan tuntutan criminal
yang akhirnya membuat kantor akuntan itu ditutup. Dalam kesaksiannya di depan
kongres pada bulan Desember 2001, CEO kantor Akuntan mengakui bahwa penilaian
porfesional kantor mereka “ternyata salah” dan mereka keliru membiarkan enron
mempertahankan entitas terkait secara terpisah padahal seharusnya di
konsolidasi.
Beberapa
pelajaran dapat dipetik dari bencana Enron. Salah satu yang perlu digaris
bawahi oleh para Auditor adalah begitu pentinganya memahami bisnis dan industry
perusahaan untuk mengidentifikasi resiko bisnis yang signifikan, yang
meningkatkan resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan. Tanpa memiliki
pemahaman itu, hamper tidak mungkin untuk mengidentifikasi kasus Enron
Berikutnya.
Jika
dikaitkan dengan Sarbanes-Oxley Act
Dipicu
oleh banyaknya kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang melibatkan
perusahaan-perusahaan besar seperti Enron, Sarbanes-Oxley Act disahkan pada
tanggal 30 Juli 2002. Ketentuan dalam UU ini, yang oleh banyak pihak dianggap
sebagai peraturan terpenting yang mempengaruhi profesi auditing sejak
Securities Act pada tahun 1933 dan 1934, secara dramatis mengubah hubungan
antara perusahaan terbuka dan kantor akuntan yang mengauditnya.
Sarbanes-Oxley
Act membentuk Public Company Acounting
Oversight Board (PCAOB) yang
ditunjuk dan diawasi oleh securities and Exchange Commission (SEC). PCAOB
mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka, menetapkan standar auditing
dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakuakan
pemeriksaan atas pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta
melakuakan pemeriksaan atas pengendalian mutu dikantor-kantor yang melakukan
audit tersebut. Kegiatan ini tadinya merupakan tanggung jawab AICPA.
Sebelum
diberlakukannya Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standards Board (ASB) dari AICPAA
menetapkan standar auditing untuk perusahaan terbuka dan perusahaan swasta.
Sekarang PCAOB bertanggung jawab atas standar auditing untuk perusahaan
terbuka, sedangkan ASB terus menyediakan standar-standar auditing bagi
perusahaan swasta.
PCAOB
menggunakan standar auditing yang sudah ada, yang ditetapkan oleh ASB, sebagai
standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar auditing untuk
perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama didasarkan pada
standar-standar sebelumnya ditetapkan oleh ASB. Sekarang PCAOB mengeluarkan
standar standar auditnya sendiri, mencakup menetapkan standar untuk audit
tentang efektifitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Standar-standar tersebut disebut Standar Auditing PCAOB apabila diacu dalam
buku ini dan hanya diterapkan oleh ASB setelah dibentuknya PCAOB tidak harus
selalu diikuti dalam audit atas perusahaan terbuka. Akan tetapi, bila ada
rujukan pada Statement on Auditing Standards (SAS) yang dikeluarkan ASB,
diasumsikan bahwa standar itu berlaku baik untuk perusahaan terbuka maupun
swasta kecuali dinyatakan sebaliknya.
PCAOB
melakukan inspeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai
ketaatan pada aturan-aturan PCAOB dan SEC, standar professional , serta
kebijakan pengendalian mutu kantor itu sendiri. PCAOB mensyaratkan emiten dan
inspeksi atas kantor-kantor lain yang terdftar setidaknya setiap tiga tahun
sekali. Setiap pelanggaran dapat mengakibatkan tindakan disipliner oleh PCAOB
dan dilaporkan SEC serta dewan akuntansi Negara bagian.
Daftar Pustaka :
Arens, Alvin A., Elder, Rndal J.,
dan Beasley, Mark S. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi keduabelas
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar