NAMA : HERDIAN PERDANA
NPM : 23212417
KELAS : 4EB12
MATA KULIAH : AKUNTANSI INTERNASIONALAkuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
PERKEMBANGAN
Standar dan
praktik akuntansi di setiap negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks
di antara faktor ekonomi, sejarah, kelenbagaan, dan budaya. Dapat diduga akan
terjadinya perbedaan antarnegara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa.
Tujuan
faktor pertama berupa ekonomi,sejarah sosial, dan kelembagaan dan merupakan
faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Hubungan antara
budaya (faktor kedelapan berikut ini) dan perkembangan akuntansi ulai digali
lebih lanjut :
1. Sumber Pendanaan. Di negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki
fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko
terkait. Sebaliknya dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber
utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif dalam minimumkan pembayaran deviden dan
menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam.
- Sistem Hukum. Sistem Hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar yaitu kondifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). kondifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan Kode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut system kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Sebaliknya, Hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Hukum umum diambil dari kasus hukum inggris. Pada kebanyakan negara umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif.
- Perpajakan. Dikebanyakan Negara, peraturan perpajakan secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama.
- Ikatan Politik dan Ekonomi, ide dan teknologi akuntansi dialihkan penaklukan,perdagangan, dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan ( double entry) yang berawal di italia pada tahun 1400an secara perlahanlahan menyebar luas di eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan inggris.
- Inflasi. inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan trhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagi perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka.
- Tingkat Perkembangan Ekonomi. Faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Saat ini, banyak perekonomian industri berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti penialaian asset todak berwujud dan sumber daya manusia, semakin berkembang.
- Tingkat Pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perlilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai jika tara pendidikan disuatu Negara secara umum juga rendah.
- Budaya. Disini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofsede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social) ;
1. Individualisme
2. Jarak Kekuasaan
3. Penghindaran Ketidakpastian
4. Dan Maskulinitas.
Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang
berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang
beroperasi di 40 negara berbeda.
Secara singkat, Individualisme
merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hirearki dan pembagian kekuasaan dalam
suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima. Penghindaran Ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa
nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. Maskulinitas
adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta kinerja dan pencapaian yang
dapat dilihat ditentukan daripada hubungan dan perhatian.
Empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi
praktik pelaporan keuangan Negara, yaitu
:
1. Profesionalisme versus ketetapan
wajib pengendalian: preferensi terhadap perimbangan professional individual dan
regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan
ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas :
preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas
dalam: bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3. Konservatisme versus optimisme:
suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan
mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, dari pada memilih pedekatan yang
sekadar optimis namun berisiko.
4. Kerahasiaan versus transparasi :
preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar
kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan
informasi kepada public.
Klasifikasi
klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua kategori : dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi denga
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data
prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat
Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi.
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi,
praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin
kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengkoordinasikan kegiatan mereka
dengan kebijakan nasional.
2. Berdasarkan pendekatan
mikroekonomi,akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak
pada perusahaan secara individu memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan disiplin
independen akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc,
dengan dasar perlahan-perlahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam,
akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif
oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan
penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis
bisnis.
sumber:
Choi, Frederick D.S. , Gary K.Meek. International Accounting
Choi, Frederick D.S. , Gary K.Meek. International Accounting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar